Juraganqq.com - Seorang saksi membeberkan dosa-dosa presiden filifina Rodrigo Duterte di masa lalu. Saksi merupakan mantan anggota Davao Death Squad (DDS) mengaku diperintah oleh Duterte untuk mengebom Masjid dan membunuh banyak muslim di Davao pada 1993. Saksi itu bernama Edgar Matobato. Pada saat itu duterte masih menjabat sebagai walikota Davao.
Saat itu Matobato direkrut ke dalam bagiam Lambada Boys yang ditugaskan untuk membunuh penjahat seperti pengedar narkoba, pemerkosa dan penjambret. Kelompok Lambada Boys kemudian berganti nama menjadi DDS. Pada tahun 1933 anggota yang bergabung semakin banyak dan ditahun itu juga Gereja Katedral Davao dibom.
Saat itu Duterte juga memerintahkan untuk menangkap dan membunuh warga muslim yang dicurigai terlibat dalam pengeboman Gereje Katedral Davao. Saksi itu juga mengatakan bahwa Duterte pernah memerintahkan untuk membunuh jurnalis dan para lawan politiknya. Hingga kabar ini menyebar pihak istana kepresidenan belum berkomentar apapun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar